Dunia Informasi
Foto Mendiang Wayan Mirna Salihin
Wayan Mirna Salihin tewas secara tidak wajar di sebuah cafe GL yang bernama cafe olivier, kematian Mirna yang sangat misterius ini ternyata positif diesebabkan oleh sebuah racun mematikan yang bernama Sianida. hasil ini sudah resmi dirilis polisi.
Wayan Mirna Salihin (28) seorang sosialita merupakan lulusan Swinburne University Of Technology dan bekerja sebagai Creative/Art Director di Misca Design . Mirna memiliki saudara kembar dan ia belum lama ini menikah dengan Arief Soemarko, sejumlah foto prawedding menghiasi akun facebook mirna salihin disini: https://www.facebook.com/misca88.
Mirna sepertinya bukan seseorang yang kerap mengunggah segala hal tentang dirinya, sehingga hanya sedikit informasi mengenai dirinya yang terpampang. dia menjadi perhatian netizen karena berita Mirna. mengalami kejang-kejang hingga akhirnya meninggal di RS Abdi Waluyo seusai minum kopi di sebuah kafe di Grand Indonesia.
Foto Mirna Bersama Suaminya |
kematian Wayan Mirna yang tewas usai meminum kopi Vietnam di Cafe Olivia West Mall Grand Indonesia Tanah Abang, Jakarta Pusat. lalu menuai berbagai asumsi. Besarnya dugaan keracunan tersebut pun disampaikannya berdasarkan keterangan yang menyebutkan kalau jumlah dan jenis yang dikonsumsi korban sangat beragam. obat penurun berat badan tersebut selalu dikonsumsi setiap hari.
dalam penyelidikan kasus ini, polisi melakukan pra rekonstruksi di kafe olivier. di seputaran kafe dipasang garis pembatas, ada satpam yang berjaga.
di salah satu meja, polisi mengelar rekonstruksi itu, Mirna duduk di tengah diapit temannya Jesica dan Hani.
"Oh my god, so bad" demikian kata-kata Mirna usai menyeruput kopi sambil mengipas-ngipas tangan di depan mulutnya. kata-kata ini diucapkan salah seorang teman mirna, menirukan apa yang diucapkan Mirna saat itu usai meminum kopi.
Kronologi Kopi Maut Mirna Versi Jesica
Setelah hampir 2 pekan bungkam soal kematian Wayan Mirna, Jessica Kumala Wongso akhirnya angkat suara.
Polisi Melakukan Prarekonstruksi Kasus Kematian Wayan Mirna |
Yudi mengatakan, awalnya Jessica yang berinisiatif mengajak Mirna ngopi, untuk membalas kebaikan Mirna yang suka mentraktir Jessica selama di Australia.
"Terus mereka Whatsapp-an sama teman 1 lagi, 3 orang ini (yang wahtsapp). yang ini 1 saya enggak tahu, bahwa mereka memilih tempat, itu berunding. karena Jessica enggak tahu tempat di Indonesia. ada buktinya di polisi. terus ada 2(pilihan), kafe di plaza Indonesia, satu lagi Olivier cafe," kata Yudi di Malpoda Metro Jaya.
Saat itu, kata Yudi, Mirna mengatakan kepada Jessica biasanya ia ngopi di Olivier Cafe. akhirnya mereka sepakat bertemu di sana. Jessica yang mengetahui akan tiba duluan pun berinisiatif memesankan minuman dan bertanya kepada Mirna.
Jessica : Apa yang kamu pesan?
Mirna : Vietnam Coffee
Jessica : oh.., kalau gitu aku traktir ya?
Mirna : oke silahkan.
Ujar Yudi meniru percakapan Jessica dan Mirna di Whatsapp.
Yudi mengatakan Jessica tergolong anak mami, sehingga saat hendak bertemu Mirna. ia diantar ayahnya sekitar pukul 14.00 WIB.
Sesampainya disana, Jessica lalu memesan meja kepada pihak restoran ia pun berjalan-jelan di mal hingga sekitar pukul 16.00 atau 17.00 WIB. setelah waktu janjian mereka akan tiba, Jessica pun pergi ke toko membeli sabun, lalu turun ke Olivier Cafe.
"setelah jalan-jalan, Jessica beli sabun itu. buat kenang-kenangan (Ke Mirna), temannya yang satu itu enggak datang, harusnya 4 orang, yang 1 enggak datang karena kerja. ya tinggal 3 orang ini. sudah jamnya, jessica turun ke cafe itu dan ditunjukkannya meja itu." ungkap Yudi.
Selanjutnya, Jessica memesan minuman untuk dirinya, Hanny, dan Mirna ke meja bartender. dan langsung membayar tagihan minuman, "seperti orang pesan fast food itu lohh, dibayar, terus disajikan."
Yudi menyampaikan, klien yang juga sepupunya itu sempat menunggu 15 sampai 20 menit hingga akhirnya Mirna dan Hanny datang, Mirna lalu menyeruput es kopi Vietnam itu dan komplain, Mirna mengatakan kopinya tidak enak dan menyuruh Hanny dan Jessica menciumnya.
"Hanny enggak percaya, Hanny cium terus minum seteguk. setelah Hanny mencicipi. mereka mengobrol-ngobrol dan masih sempat memesan makanan lain. tahu-tahu Mirna menyuruh Jessica minta air, Tenggorokannya kering, airnya belum datang Mirna Ambruk." pungkas Yudi.
Berdasarkan cerita versinya itu, Yudi ragu jika benar kopi tersebut mengandung Sianida, "mengapa hanya Mirna yang keracunan, sementara Hanny yang meminumnya baik-baik saja , berarti kan bukan kopinya. kalau ini Sianida, seharusnya ketika dia minum mulutnya terbakar atau melepuh." kata Yudi.
Polisi Buka-Bukaan Hasil Pemeriksaan Kopi Maut Mirna
Susana Saat Reskrim Polda Metro Jaya Melakukan Pre-rekontruksi Di Cafe Olivier |
Polisi masih berupaya mengungkapkan kematian Wayan Mirna Salihin, perempuan yang tewas usai menyeruput kopi di retoran pusat perbelanjaan. Polda Metro Jaya mengundang Sespuslabfor Polri Kombes Pol Hudi Suryanto. dalam gelar perkara kasus Kopi Maut itu.
pada kesempatan ini, Hudi membeberkan mengenai metode tes kimia saat uji labfor terhadap beberapa barang bukti, yang mereka kumpulkan selama proses penyidikan yaitu tes semi kuantitatif sianida, tes kit arsen, dan tes keasaman.
"Puslabfor dalam hal ini sebagai pendukung teknis (penyidikan). ada 6 jenis barang bukti yang kami uji. antara lain gelas sisa cairan kopi dan kopi yang diminum korban." kata Hudi di Mapolda Metro Jaya.
Setelah itu, kata dia, beberapa botol kopi yang berasal dari restoran, sebagai pembanding 2 jenis barang bukti tersebut,"Apakah benar ini kopi yang dituangkan pada gelas korban."
Untuk objek penelitian forensik, Puslabfor memeriksa organ dalam tubuh Mirna seperti lambung, Hati, empedu, dan 2 ampul suntikan berisi urine Mirna.
Uji 6 barang bukti tersebut menghasilkan kesimpulan, kopi sisa minuman Mirna positif mengandung Natrium Sianida atau nama kimianya NaCN. sementara, kopi yang berada di restoran negatif NaCN.
"Lambung korban positif Sianida jenis NaCN atau natrium sianida dan kafein, cairan barang bukti pembanding (kopi dan restoran) yang diambil dari pihak cafe, belum ditemukan kandungan Sianida. Hati dan empedu korban, serta urine dinyatakan positif senyawa kafein." beber Hudi.
menurut dia, hingga saat ini pemeriksaan masih dilakukan untuk mendapat data pasti, takaran yang digunakan terduga pelaku untuk meracuni kopi Mirna, hingga membuat istri Arief Sumarko itu tewas kurang dari 1 jam.
Namun hasil analisa kepolisian, terduga pelaku memasukan NaCN dalam takaran besar. "sudah melumpuhkan yang bersangkutan, (berarti) kadar cukup besar." ungkap Hudi.
Dalam Persidangan Terakhir Yang Dilakukan
Foto Mendiang Wayan Mirna Salihin |
Salah satu saksi kunci kasus kematian Wayan Mirna. Hani, keluar dari ruangan direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Hani diperiksa penyidik sejak rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB. "Saya mendapat 47 pertanyaan, banyak sekali." Kata Hani saat ditanya di gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Hani yang saat diperiksa memakai baju biru dengan selendang bermotif polkadot itu mengaku sangat lelah setelah ditanyai polisi dan tak ingin menanggapi lebih jauh pertanyaan wartawan yang mengerubunginya, "saya capek saya sudah menjawab pertanyaan banyak sekali kaat Hany."
setelah lepas dari wartawan, teman ngopi Mirna di kafe Olivier ini pun meninggalkan Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Edhi Darmawan Salihin, ayah Mirna, mengatakan Hani pernah berbohong dengan mengaku ikut mencoba Es Kopi Vietnam yang menewaskan Mirna.
"saat itu dia bohong, mungkin karena merasa tidak enak sama Jessica."kaat edhi, saat ditemui di kediamannya di Sunter Garden, Jakarta Utara.
Akibat kebohongan tersebut, Edhi sempat meminta Hani diperiksa oleh dokter Rumah sakit Abdi Waluyo. ia khawatir bila Hani bernasib sama seperti anaknya. "saya deketin dokter, minta Hani diperiksa jangan sampai kena nih anak." katanya. namun, setelah diperiksa dokter, menurut Edhi kondisi Hani dipastikan sehat dan baik-baik saja. Belakangan Edhi baru tahu bila Hani hanya sekadar mencicipi.
Edhi menuturkan Hani sosok yang polos. Hani sempat menangis saat memberikan keterangan di Polda Metro Jaya. "kenapa menangis? karena dia ngomong yang sebenarnya."
Hani diketahui belakangan berteman dengan jessica dan Mirna saat bersama belajar di Billyblue College, Australia. Edhi mengatakan Hani pernah bermain ke rumahnya, tapi ia tidak mengetahui apakah jessica pernah berkunjung.
Hani, Jessica, dan Mirna bertemu pada 6 januari 2016 di kafe Olivier. dalam pertemuan tersebut, Mirna tewas setelah minum Es kopi Vietnam yang ternyata mengandung racun sianida.
Jessica yang semula berstatus sebagai saksi akhirnya ditetapkan menjadi tersangka. sehari setelahnya, ia ditangkap di Hotel Neo Mangga Dua, Jakarta Utara. dari keterangan polisi, Jessica belum memberi pengakuan apa pun seputar kasus ini.
Untuk mendukung penyidikan, Tim Pusat Laboratorium dan Forensik Polda Metro menggeledah rumah Jessica di Jalan Selat Bangka Blok J Nomor 1, Sunter Graha Pratama.Penggeledahan memakan waktu dua jam, dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 13.00 WIB.
Pengacara Jessica Wongso, Yudi Wibowo, menuturkan semua bagian rumah telah digeledah, yakni lantai satu rumah tersebut, seperti kamar, dapur, gudang, garasi, dan kamar cuci. Di lantai dua polisi menggeledah kamar Jessica, kamar kakaknya, dan gudang.
"Semua digeledah sampai ke atas-atas," kata Yudi yang ditemui saat penggeledahan tersebut.
Pengacara Jessica Wongso, Yudi Wibowo, menuturkan semua bagian rumah telah digeledah, yakni lantai satu rumah tersebut, seperti kamar, dapur, gudang, garasi, dan kamar cuci. Di lantai dua polisi menggeledah kamar Jessica, kamar kakaknya, dan gudang.
"Semua digeledah sampai ke atas-atas," kata Yudi yang ditemui saat penggeledahan tersebut.