Sabtu, 13 Februari 2016

Unknown

Kisah Nyata Ayah Dan Anak Yang Sangat Merindukan Ibunya

Dunia Informasi



Dunia Informasi
Kecelakaan Ynag Terjadi

4 tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan seorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.

Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku. dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku. 

Pada suatu hari ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. ohhh aku harus menyediakan makanan untuknya. karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku. aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba tiba aku merasa ada sesutau yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! aku membuka selimut dan disanalah sumber masalahnya, sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut.

Ohh Tuhan! aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat: "Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin masak mie instan. aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. satu untuk ayah dan satu lagi untuk saya. karena takut mienya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf ayah.

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku. tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. setelah beberapa lama, aku hampiri anakku. kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur, ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya. tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba dalam periode ini. untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. tanpa terasa, anakku sudah berumur 7 tahun, dan akan lulus dari taman kanak-kanak. untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia. namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. guru taman kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan anak saya absen dari sekolah. aku pulang ke rumah lebih awal dari kantor. aku berharap dia bisa menjelaskan. tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memanggil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. dia diam saja lalu mengatakan "aku minta maaf ayah."

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara pertunjukan bakat yang diadakan oleh sekolah karena yang diundang adalah siswa dengan ibunya. dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.
beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. sejak saat itu, anakku lebih banyak menggurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis. aku yakin, jika istriku masih ada dan melihatnya dia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga.

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. ketika aku sedang menyelesaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelepon. karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. walaupun aku sudah berjanji untuk tidak memukulnya lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. tapi sekali lagi seperti biasa, dia meminta maaf "Maaf Ayah". tidak ada tambahan satu katapun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu. setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. sesampainya di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? apa yang ada dikepalanya? jawabnya, di tengah isak-tangisnya, adalah surat-surat itu untuk ibu."tiba-tiba mataku berkaca-kaca." tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan bertanya kembali kepadanya "tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat pada waktu yang sama ?" jawab anakku itu "aku sudah membuat surat untuk ibu dalam waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tnggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku, tapi baru-baru ini ketika aku kembali ke kotak pos. aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkan sekaligus." setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung. tidak tau apa yang harus aku lakukan dan apa yang harus aku katakan.

Aku bilang apa anakku, "Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutny. jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy, setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu ia bisa tidur dengan nyenyak. aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat keluar, tapi aku jadi penasaran untuk membuka surat tersebut sebelum menjadi abu. dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur. "ibu sayang". aku sangat merindukanmu, hari ini ada sebuah acara pertunjukan bakat di sekolah dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis, dan mulai merindukanmu lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dam mulai bermain game di salah satu toko. ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku. tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, dia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. terlalu berat untuk kita berdua. tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu dan ingat kamu, temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan  maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. tapi ibu, mengapa engkau tidak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggal oleh istriku .

Note: Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima kasihlah setiap hari pada istrimu. dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaanya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas, permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

Like dan Share sebanyak banyaknya ya kepada orang yang kamu cintai!!

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :